Influencer AI di China sedang melakukan siaran langsung 24/7, dan tren ini akan terus berkembang. Influencer virtual ini dibuat menggunakan teknologi deepfake, dan sering kali tidak dapat dibedakan dari manusia nyata. Mereka dapat digunakan untuk mempromosikan produk dan layanan, berinteraksi dengan pemirsa, dan bahkan melakukan pertunjukan langsung.
Ada beberapa alasan mengapa influencer AI menjadi begitu populer di China. Pertama, mereka jauh lebih murah untuk digunakan daripada influencer manusia. Kedua, mereka dapat diprogram untuk mengatakan dan melakukan apa pun yang diinginkan. Ketiga, influencer AI dapat melakukan siaran langsung 24/7, yang memungkinkan mereka menjangkau audiens yang lebih luas.
Beberapa influencer AI paling populer di China termasuk:
- AYAYI adalah idola virtual yang memiliki lebih dari 100 juta pengikut di Weibo. Dia dikenal dengan selera fashion dan keterampilan menyanyi dan menari.
- Lil Miquela adalah influencer AI Tionghoa-Amerika yang memiliki lebih dari 3 juta pengikut di Instagram. Dia dikenal dengan gayanya yang edgy dan aktivisme sosialnya.
- Luo Tianyi adalah penyanyi virtual Tionghoa yang memiliki lebih dari 5 juta pengikut di Weibo. Dia dikenal dengan suaranya yang indah dan karismanya di atas panggung.
Influencer AI ini hanyalah permulaan. Seiring dengan berkembangnya teknologi deepfake, kita dapat melihat lebih banyak influencer virtual melakukan siaran langsung 24/7 di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa contoh cara influencer AI digunakan di China:
E-commerce
Influencer AI digunakan untuk mempromosikan produk dan layanan di platform e-commerce seperti Taobao dan Tmall. Mereka dapat melakukan siaran langsung 24/7 untuk memamerkan produk, menjawab pertanyaan pemirsa, dan menghasilkan penjualan.
Hiburan
Influencer AI digunakan untuk menghibur pemirsa melalui pertunjukan langsung, video musik, dan konten lainnya. Mereka dapat menampilkan lagu, tarian, dan aksi lainnya, dan mereka bahkan dapat berinteraksi dengan pemirsa secara real time.
Pendidikan
Influencer AI digunakan untuk mendidik pemirsa tentang berbagai topik, termasuk sains, teknologi, dan sejarah. Mereka dapat memberikan kuliah, menjawab pertanyaan, dan bahkan melakukan eksperimen langsung.
Penggunaan influencer AI di China masih dalam tahap awal, tetapi memiliki potensi untuk merevolusi cara merek berinteraksi dengan konsumen. Influencer AI dapat membantu pelaku bisnis menjangkau audiens yang lebih luas, menghasilkan lebih banyak penjualan, dan membuat konten yang lebih menarik.